Obat Darah Tinggi Itu Kolesterol dan Asam Urat

Alhamdulillah, hari ini adalah salah satu hari yang membuat saya senang bukan kepalang. Pas setahun saya gak pernah Donor Darah karena Darah Tinggi. Setiap datang ke PMI untuk Donor Darah pasti pulang dengan kecewa, karena setiap di ukur tekanan darahnya selalu tinggi, dan ini terjadi berulang kali, yang membuat saya ujung-ujungnya males ke PMI untuk Donor Darah lagi. Dan hari ini sungguh menyenangkan, pergi ke PMI menjadi tidak sia-sia, saya berhasil mendonorkan darah saya lagi setelah hampir 1 tahun vakum dampak darah tinggi … Alhamdulillah.

Beberapa bulan yang lalu Dokter di Kantor pun sudah beberapa kali ngomelin saya, karena saya gak pernah ngabisin obat Darah Tinggi yang diresepkannya, sampai terakhir beliau bertanya kepada saya “Obatnya mau diminum gak?”, dan saya pun menjawab, “Iya diminum”. Padahal setelah itu, seperti kebiasaan, obatnya saya taruh di laci meja kantor hehehe.

Almarhum Ayah saya memang Darah Tinggi, beliau salah satu contoh orang yang patuh dengan pesan Dokter untuk mengkonsumsi obat darah tinggi sepanjang masa semenjak beliau di vonis Darah Tinggi. Kalo Almarhumah Ibu saya sedikit berbeda, kebalikan dari Ayah saya yaitu Darah Rendah, sampai akhirnya beliau mendapat serangan Stroke dengan tekanaan darah 200/120 mmHG, aneh kan, bagaimana mungkin orang yang selama hidupnya Darah Rendah, berakhir terkena Stroke dengan tekanan darah sangat tinggi. Usut punya usut, ternyata penyebab tingginya tekanan darah yang dialami ibu saya disebabkan oleh kadar Gula Darah yang juga sangat tinggi yaitu mencapai 400 mg/Dl atau bisa dikatakan bahwa Almarhumah Ibu saya mengidap Diabetes. Oleh karena itu, saya gak mau patuh-patuh benar dengan Dokter yang solusinya hanya obat saja tanpa mau mencari tahu penyebab utama/akar permasalahannya, jangan-jangan Dokter nya pun mengidap Darah Tinggi hehehe. Saya agak bandel, saya gak mau tergantung sama obat, saya mau sehat dengan tanpa obat. Selama ini kan Dokter selalu memberikan obat Darah Tinggi tanpa mau mencari tahu asal muasal Darah Tinggi itu sendiri, pokoknya plek kasih obat, sepertinya obat adalah segala-galanya. Saya gak suka cara seperti itu, saya yakin pasti ada solusinya.

Hal ini membuat saya mencari berbagaimacam rujukan yang bisa dipercaya, rujukan yang berasal dari Dokter juga, tapi Dokter yang mencari solusi dan penyebab suatu penyakit, bukan rujukan Dokter yang hanya memberi obat saja. Ternyata banyak sekali  rujukan yang bisa dipercaya dan dipertanggungjawabkan, seperti situs berikut : DietDoctor.Com, FoodKeto.Com dan video-video dari Doktor Berg, tinggal di search aja di Youtube.

Sehingga, seperti yang pernah saya tulis sebelumnya di blog ini, saya memulai  mengubah pola makan saya sesuai arahan dari situs dan video-video tersebut. Dan saya belajar bahwa ternyata, yang biasanya ditakutkan banyak orang seperti Asam Urat dan Kolesterol  ternyata tidaklah berbahaya, dan inti dari permasalahan yang saya alami selama ini yaitu “Darah Tinggi” faktor penyebah utamanya adalah “Karbohidrat“, sehingga semenjak 1 minggu sebelum memasuki bulan Ramadhan, saya mulai mengurangi asupan “Karbohidrat“. Saya mulai meninggalkan gula, nasi, tepung dan buah-buahan yang manis atau mengandung gula dan segala sesuatu yang berkarbohidrat tinggi. Sumber Karbohidrat saya hanya berasal dari sayuran.

Kemudian saya meningkatkan asupan makanan berupa Protein dan Lemak. Jadi yang saya makan tiap hari, adalah makanan yang enak-enak, mulai dari gula kambing, sate kambing, ampela ayam, sop tulang, sop lemak, telur ayam, telur bebek, ikan, isi perut sapi, garam dll. Pokoknya yang memiliki Asam Urat dan Kolesterol tinggi dan gak lupa VCO / Minyak Kelapa yang sudah diolah sebagai asupan penambah lemak saya.

Praktis, sampai hari ini berat badan saya sudah turun kurang lebih 8 kg, dan bukan hanya itu saja, Alhamdulillah Gula Darah puasa maupun setelah puasa stabil di kisaran 80 mg/Dl. Dan yang cukup mencengangkan, Tekanan Darah saat ini stabil, saya memiliki Tensimeter dan alat tes Gula Darah di rumah, sehingga saya rutin mengecek secara mandiri di rumah. Alhamdulillah, tekanan darah saya saat ini sejak saya mengurangi asupan Karbohidrat stabil di angka 120/80 mmHG. Kalo Asam Urat dan Kolesterol jangan ditanya ya hehehe, karena udah pasti tinggi di atas standar hehehe. Tapi dari rujukan yang saya baca dan tonton, hal itu bukanlah masalah, yang penting Gula Darah tetap rendah, dan ini terbukti dengan stabilnya Tekanan Darah saya di angka normal.

Hal ini membuat saya gembira, saya gak perlu minum obat Darah Tinggi yang diberikan Dokter dan saya pun gak takut lagi terkena Diabetes. Saya seperti menemukan solusi sehat tanpa perlu minum obat, maklumlah usia saya sudah menjelang 40 Tahun, sudah agak rentan terkena penyakit, khususnya Darah Tinggi dan Diabetes. Dan Alhamdulillah, tadi siang setelah 1 tahun vakum Donor Darah, akhirnya saya berhasil mendonorkan darah saya kembali, tadi pas di ukur tekanan darah saya berada di angka 110/80 mmHG dengan HB diangka 16, atau dengan kata lain siap donor. Alhamdulillah

Kalo ditanya gak lemes tuh gak makan nasi atau minum gula, Alhamdulillah lemesnya cuma seminggu pertama saja. Saat itu tubuh saya melakukan penyesuaian pembakaran energi dari menggunakan Karbohidrat menjadi pembakaran energi menggunakan Lemak di tubuh saya. Saya cukup terbantu dengan suasana puasa di bulan Ramadhan. Bahkan 2 hari ini, saya bersepeda sejauh 180 km tanpa masalah, cuma pegel-pegel aja karena jarang latihan dampak puasa hehehe.

Semoga saya tetep konsen dengan Pola makan yang menarik ini. Dan ternyata Obat Darah Tinggi dan Diabetes adalah banyak-banyak makan Lemak, serta jangan taku sama Kolesterol dan Asam Urat, karena kedua jenis zat tersebut bukan penyebah Darah Tinggi, justru sangat diperlukan bagi tubuh kita. BTW kangen nih Tour Sepeda jarak jauh lagi.